SEMUT IRENG

Tak ada hal besar yang bisa dilakukan dengan mengabaikan hal-hal kecil

tepi 1 2 4 3 5 tepi
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. (tapi gak boleh nyerah Brooooooo)
small business home business Come on planted the tree to rescue the world small business home business
.CO.NR Free Domain

Motivasi dan Inspirasi Harian

HARGA WEB INIA$280.75Harga website Anda?

Iklan Anda 200 x 180

Selamat datang di dunia inspirasi dan motivasi. Jika Anda senang membaca cerita lucu, inspiratif, dan motivatif, tak salah lagi, di dalam situs ini Anda akan menemukan cerita-cerita lucu, inspiratif, dan motivatif.

Iklan Anda 200 x 180

Selamat Membaca. Semangat Selalu!!! YES WE CAN

Pikirkan
Takut mati?, jaga hidupmu..., Takut hidup??. Mati aja...
Renungkan
Hidup tidak semudah yang kita bayangkan, tapi juga tidak sesulit yang kita takutkan.Selengkapnya.....
KAMPUNGKU
Trafic Visitors
Tukang Kayu
14 March 2009
Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut
pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan
penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian
bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak
sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma
menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri
kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ”
katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya
saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya
sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya
sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang
membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha
ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian
terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir
perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan
menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita
bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding
dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah
hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya
hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh
keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup
kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari
perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan
masuk dalam barisan kemenangan.

Labels:

posted by SEMUT IRENG @ 5:59 PM  
0 Comments:

Post a Comment

Tulis Komentar Anda

 
My Happy Family

small business home business

Tentang Saya

Name: SEMUT IRENG
Home:
About Me:
Profil Saya
Posting Sebelumnya
Arsip
Tautan
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

© 2005 SEMUT IRENG Template by Isnaini Dot Com